Monday, January 9, 2012

2 Malam di Malioboro

Baru baru ini saya taveling ke jogja bersama istri saya, kami berangkat dari jakarta via kereta api melalui stasiun pasar senen, kami gunakan kereta bisnis fajar utama jogja, enak juga kok keretanya cuma ya panas karena memang tidak ber ac,perjalanan mengh abiskan waktu 8 jam, sampai di stasiun tugu, jogja jam 4.30 sore, Langsung kami jalan kaki menuju jalan Malioboro melalui jalan Pasar kembang. Saat itu kami belum memiliki penginapan, dan kami janjian dengan salah satu teman asal jogja, mas joko, janji bertemu di indomaret di malioboro jam 5 sore, sambil menunggu kami mengganjal perut dengan sisa bekal roti dan kacang (sengaja bawa dari jakarta agar tidak jajan di kereta, upaya hemat juga) jadi di indomaret kita hanya beli air mineral saja rp.3000. Indomaret di malioboro ini mengingatkan saya dengan 7/11 di bangkok, thailand, dimana mereka menyediakan meja,bangku untuk makan dan minum dan juga stop kontak buat charge hp atau laptop.Mas joko jemput kami dan membawa kami ke penginapan dekat rumahnya di gang ontorejo daerah wirobrajan,melewati jalan malioboro, belok di depan mirota, menyusuri jalan pusat jajanan bakpia pathuk, dan jalan raya lintasan ahmad dahlan sampai wirobrajan, sampai lah di depan gang ontorejo, kami makan sebentar di sebuah rumah makan prasmanan, tidak terlalu mahal per orangnya 10.000 rupiah, setelah makan kami jalan kami ke dalam gang ontorejo dan menuju penginapan yang saya lupa namanya tapi per malamnya 100.000 rupiah dengan fasilitas kamar mandi privat, tv, fan, dan springbed. Cukup lumayan hanya agak panas karena tidak ada jendela, setelah istirahat sebentar setelah magrib kami keluar dengan tujuan jalan jalan dan cari makan malam, kami jalan menyusuri wirobrajan, jembatan serangan, lalu menanjak ke arah jalan ahmad dahlan, berhenti di taman parkir lalu kami sambung naik becak mengarah ke alun alun utara, melewati kauman kami menikmati daerah kelahiran organisasi pemuda muhamadiyah di daerah kauman, lalu sampailah kami di alun alun utara tepatnya di depan mesjid gede yogyakarta, masuk sebentar untuk menikmati megahnya mesjid itu dan tak lupa mengabadikannya, mengenai masjid gede, saya sudah lama terinspirasi untuk ke situ setelah saya terkagum kagum pada film indonesia yang berjudul Sang Pencerah. Tidak lama di sana kami beranjak makan didepannya nasi urap katanya harga 5000 rupiah per porsi, kenyang sudah kami ke alun alun yang saat itu sedang ada pasar malam. Masuk ke pasar malam kami mencicipi sate sapi sekaligus lemaknya enak setusuknya 2000 rupiah dan minum buah carica yang diolah seperti es buah harga 5000 rupiah, keluar dari arena pasar malam kami ngemil lagi pisang molen dan cakwe, puas sudah malam itu lalu kami beranjak pulang menyusuri jalan kauman sampai ahmad dahlan, melewati serangan nanjak sedikit mampir di kios jamu godog, minum jamu pegel pegel 10000 rupiah pol, jalan lagi sampai penginapan sudah capek bener, langsung tidur dan selesai lah malam pertama di jogja. Hari kedua, kami bangun lebih awal maksudnya agar tidak rugi jauh jauh traveling dapatnya tidur doang, hari ini banyak planing, yang paling pertama adalah kami mau pindah dari kawasan wirobrajan, ke daerah malioboro. Jalan jalan putar putar malioboro, sosrowijayan, dagen balik lagi sosrowijayan, akhirnya kami ditunjukan seseorang bapak ke sebuah hotel kecil, murah dan nyaman, 200.000 sudah ada kamar mandi dan ac juga fan, cukup murah untuk ukuran holiday season di malioboro.